Floreseditorial.com - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan ini meningkat di tengah naiknya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).
Rupiah pada Jumat ditutup naik 44 poin atau 0,29 persen ke posisi Rp15.345 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.389 per dolar AS.
"Kenaikan pada imbal hasil obligasi AS akan menahan penguatan rupiah lebih lanjut," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Baca Juga: Susunan Doa Rosario Peristiwa Terang Tanggal 11 Mei 2023
Lukman mengatakan imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun di 4,218 persen dan tenor 10 tahun di 3,581 persen.
Ia memperkirakan rupiah berpotensi rebound terbatas. Sentimen pasar berbalik positif setelah ada harapan apabila bank-bank global yang bermasalah akan mendapatkan dukungan.
Pemerintah AS akan menjamin nasabah Silicon Valley Bank (SVB), sedangkan Credit Suisse Bank di Swiss mendapatkan likuiditas dari bank sentral Swiss atau Swiss National Bank (SNB).
Swiss National Bank berjanji pada Rabu (15/3/2023) untuk mendanai Credit Suisse dengan likuiditas "jika perlu", yang pertama bagi bank global sejak krisis keuangan lebih dari satu dekade lalu.
Credit Suisse mengatakan pada Kamis akan meminjam hingga 54 miliar dolar AS dari bank sentral Swiss untuk menopang likuiditas dan kepercayaan investor setelah kemerosotan sahamnya meningkatkan kekhawatiran tentang krisis keuangan global.
Baca Juga: Menteri ATR/BPN Percepat Proses PTSL di Kabupaten Gowa
Otoritas moneter AS meluncurkan langkah-langkah darurat pada Minggu (12/3/2023) untuk menopang kepercayaan pada sistem perbankan setelah kegagalan Silicon Valley Bank (SVB) mengancam akan memicu krisis keuangan yang lebih luas.
Regulator mengatakan nasabah bank yang gagal akan memiliki akses ke semua simpanan mereka mulai Senin dan menyiapkan fasilitas baru untuk memberi bank akses ke dana darurat. Bank Sentral AS atau Federal Reserve juga mempermudah bank untuk meminjam darinya dalam keadaan darurat.
Baca Juga: Ada Kisah Dibalik Lirik Lagu 'Usai' Milik Tiara Andini
Sementara itu langkah-langkah memberikan beberapa bantuan untuk perusahaan Silicon Valley Bank dan pasar global pada Senin, kekhawatiran tentang risiko perbankan yang lebih luas tetap ada dan menimbulkan keraguan apakah Fed akan tetap dengan rencananya untuk kenaikan suku bunga yang agresif.
Artikel Terkait
Polisi Ungkap Ciri Fisik Jasad Tanpa Kepala dalam Koper, Laki atau Perempuan?
Susunan Doa Rosario Peristiwa Terang Tanggal 11 Mei 2023
Enggak Ribet, Ini 9 Cara Ikat Rambut yang Simpel dan Bagus!
Pernah Bermain Kelereng? Ternyata Permainan Ini Sejak 1700 SM
The Guardian Asal Inggris Sorot Kebijakan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi di NTT, Bikin VBL Semakin Tenar?
Cantik, Ini 7 Inspirasi Kepang Rambut Pendek yang Modis dan Trendi, Tertarik Mencoba?
Kementerian ESDM Jatuhkan Sanksi 7 Perusahaan Batu Bara di Jambi
Wajib Diketahui, Ini Manfaat Eksfoliasi Kepala, Salah Satunya untuk Mencegah Ketombe!
Menteri ATR/BPN Percepat Proses PTSL di Kabupaten Gowa
Ada Kisah Dibalik Lirik Lagu 'Usai' Milik Tiara Andini