Diversifikasi Ekspor Diperlukan untuk Antisipasi Resesi Global, Begini Kata Menko Airlangga Hartarto

- Kamis, 12 Januari 2023 | 21:39 WIB
Diversifikasi Ekspor Diperlukan untuk Antisipasi Resesi Global, Begini Kata Menko Airlangga Hartarto
Diversifikasi Ekspor Diperlukan untuk Antisipasi Resesi Global, Begini Kata Menko Airlangga Hartarto

Floreseditorial.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia masuk ke dalam kelompok negara yang memiliki resiliensi terhadap kondisi ketidakpastian global saat ini sebab tidak bergantung terlalu besar pada ekspor atau kontribusi ekspor terhadap ekonomi negara.

Kendati demikian, Airlangga juga menyebutkan pertumbuhan ekspor dan impor 2023 akan turun.

Pada 2023, ekspor diproyeksikan hanya tumbuh 12,8% dan impor 14,9%. Sedangkan, di 2022 ekspor tumbuh 29,4% dan impor tumbuh 25,37%. “Ini terjadi karena basisnya sudah tinggi,” Ketum Golkar itu.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Parfum Wanita Terbaik dengan Wangi Tahan Lama, No 1 Wajib Punya

Head of Center of Industry, Trade, and Investment at Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho menilai pemerintah perlu mendorong diversifikasi produk berorientasi ekspor.

Saat ini, Indonesia masih banyak bergantung pada ekspor komoditas. Sebab itu, Indonesia perlu mengubah struktur ekspor melalui diversifikasi produk dan peningkatan nilai tambah.

"Tentu yang kita dorong saat ini adalah bagaimana kita bisa melakukan diversifikasi produk yang kita ekspor. Sehingga kita tentunya tidak hanya mengandalkan dari ekspor komoditas. Selama ini kita masih mengandalkan dari ekspor barang mentah dan juga komoditas, yang mana dari segi nilai tambah itu juga rendah," katanya di Jakarta, hari ini.

Andry juga menilai industri dalam negeri juga masih belum optimal dalam keterkaitan dengan rantai nilai global (global value chains/GVC). GVC adalah jaringan tahapan produksi barang dan jasa dari desain produk hingga distribusi barang ke konsumen akhir yang diproduksi dan dirakit di berbagai negara.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Parfum Wanita Terbaik dengan Wangi Tahan Lama, No 2 Wajib Punya

"Hal tersebut itu didorong oleh kondisi industri kita saat ini di mana kita bisa berbicara masalah industri yang masih minim keterkaitannya dengan global value chains," tambahnya.

Kendati demikian, Andry menerangkan konsumsi dalam negeri masih akan sangat membantu menopang ekonomi nasional. Hal ini berbeda dengan negara-negara lain yang masih mengandalkan sektor perdagangan ekspor dan impor dalam perekonomian.

"Kalau kita lihat kalau misalnya ke depan ekspor kita turun apalagi dari segi produk-produk jadi, tentunya dampak secara agregat terhadap perekonomian tidak terlalu besar. Kenapa? Karena PDB kita masih didominasi masih didominasi sektor konsumsi," terusnya.

Selain itu, Andry juga menilai perjanjian kerja sama dagang dengan sejumlah negara juga patut ditingkatkan mengingat kondisi ekonomi global juga tengah tidak stabil.

Baca Juga: Siap Buka Brangkas Uang di Tahun 2023 Shio Apa? Cek 4 Shio Super Happy

Halaman:

Editor: Redaksi FEC Media

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rupiah Melemah di Tengah BI Tahan Suku Bunga Acuan

Kamis, 16 Maret 2023 | 20:17 WIB
X