Floreseditorial.com - Kepala Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi Indef Andry Satrio Nugroho mengatakan pemerintah bisa memberikan insentif bagi industri yang terdampak karena pandemi dan pelemahan ekonomi dunia.
“Kalau ditanya terkait dengan bagaimana kita bisa menjaga sektor manufaktur maka perlu dilihat kembali sektor mana yang cukup terdampak akibat Covid kemarin dan sampai dengan sekarang belum terlihat pemulihannya dan ini perlu dipetakan juga oleh Kemenperin,” ujar Andry saat berbincang hari ini.
Sejak pandemi sampai dengan masa pemulihan sekarang ini, masih ada industri yang belum pulih.
Baca Juga: Belanja APBN Produktif Sokong Momentum Pemulihan Ekonomi, Ini yang Disampaikan Airlangga Hartarto
“Kalau kita lihat justru pemetaan dari sub sector yang masih terdampak dan masih belum cukup pulih tersebut itu stimulus yang diberikan masih belum ada menurut saya gitu ya, masih belum ada kebaruan, nah ini yang menurut saya perlu kembali diingatkan gitu ya kepada pemerintah,” jelas Andry.
Misalnya saja industri tekstil dan alas kaki. Mereka sangat terdampak dan belum pulih sampai dengan sekarang.
Mereka digempur produk impor dan juga menurunnya permintaan dari luar negeri.
“Juga tingginya inflasi ini masih belum bisa memulihkan kinerja subsektor industri dalam negeri yang sudah berbasis ekspor ya, mungkin kalau saya bisa bilang mayoritas ekspor seperti yang tadi saya sebutkan tekstil pakaian jadi dan juga alas kaki gitu,” kata Andry.
Maka, ketika pemerintah mengetahui industri mana yang bisa diselamatkan, maka extra effort diberikan kesana. Dia menilai sejauh ini banyak kebijakan yang tidak tepat sasaran.
Baca Juga: Viral Penjual Obat ‘Ajimat’ Diduga Tipu Warga Kedang, NTT, Aksinya Dibubarkan
“Salah satunya mungkin kalau bisa kita sebutkan seperti mobil listrik ya fasilitasi subsidi dari mobil dan motor listrik itu kan semata-mata bukan menguntungkan industry gitu kan justru menguntungkan dari dealer-dealer dan juga pedagang mobil dan motor gitu ya,” ungkap Andry.
Pemerintah pun diminta untuk memberi perhatian khusus pada industri yang terdampak, selain tentunya menggali potensi ekspor dan hilirisasi.
”Kembali lagi yang dikejar itu sebetulnya apa gitu ya, apa yang diprioritaskan juga di tahun ini gitu,” tandas Andry.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Pemerintah tetap optimis, waspada, dan antisipatif.
Artikel Terkait
Ridwan Kamil Gabung Partai Golkar, Direktur IPRC: Bakal jadi Magnet Suara Bagi Golkar dan Airlangga
Pemkab Manggarai Tetap Mempertahankan Tenaga Non ASN di Tahun 2023
Ini Kisah Dibalik Daerah Termiskin di NTT, yang Jumlah Penduduk Miskin Meningkat Setiap Tahun
Ceicilia Bere Buti Giat Pelatihan Warna Alam Untuk Kelompok Penenun Di Sasitamean
Pakar Bicara Serius Kemungkinan Virus Babi yang Serang NTT Menular ke Manusia
Masih Ingat Korban Banjir Numponi? Kini Bupati Malaka Kunjungi Keluarganya
Kang Emil Diprediksi Mampu Menarik Segmen Pemilih Muda Bagi Golkar
PMKRI dan HMI Cabang Ende Demo di Mapolres Ende, Ada Apa?
Virus ASF Masuk Wilayah NTT, Peternak Minta Pemkab Ende Lakukan Pencegahan
Viral Penjual Obat ‘Ajimat’ Diduga Tipu Warga Kedang, NTT, Aksinya Dibubarkan