Heboh Gaya Hidup Mewah Keluarga Pejabat, Di NTT Mantan Pejuang RI Tinggal di Gubuk Reyot

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 09:03 WIB
Heboh Gaya Hidup Mewah Keluarga Pejabat, Di NTT Mantan Pejuang RI Tinggal di Gubuk Reyot
Heboh Gaya Hidup Mewah Keluarga Pejabat, Di NTT Mantan Pejuang RI Tinggal di Gubuk Reyot

Floreseditorial.com - Negara Republik Indonesia berkewajiban melindungi rakyatnya, memenuhi kebutuhan rakyatnya serta memberikan tempat tinggal yang layak untuk ditempati. Siapa saja tanpa terkecuali, apalagi rakyat tersebut pernah berjasa untuk negara. 

Akhir - akhir ini, heboh dengan mewahnya gaya hidup istri dan anak para pejabat di Indonesia. Sedangkan keadaan berbanding terbalik dengan mirisnya hidup para mantan Pejuang RI yang hidupnya jauh dari kata layak dan sejahtera. 

Miguel Noronha adalah seorang mantan Pejuang (Milisi) NKRI tahun 1999 di Bobonaro, sebuah Distrik di Republik Demokratik Timor Leste.

Pria berpostur tinggi kurus ini adalah putra asli Timor Leste. Namun karena cintanya kepada Indonesia, ia rela meninggalkan tanah leluhurnya, tempat ia lahir dan dibesarkan.

Dulunya Miguel adalah seoarng petani biasa di kampung halamannya, Bobonaro. Awal tahun 90an beliau mulai ikut membantu TNI menyisir hutan-hutan Timor Leste. Hal itu dilakukan karena cintanya terhadap Republik Indonesia yang sudah membebaskan mereka dari penjajah, Portugis. 

Kala itu ia berperan penting sebagai pemandu jalan di hutan rimba Timor Leste. Istilah dalam dunia militer dinamakan TBO (tenaga bantu operasi).

TBO inilah yang membantu militer Indonesia selama beroperasi di sana. Selain membantu operasi Militer, TBO juga dilatih bergerilya di hutan, dengan maksud jika terjadi situasi mendesak, mereka bisa mengangkat senjata membela NKRI.

Miguel saat itu cukup aktif membantu dan sering mendapat latihan tembak dan latihan teknik dasar perang dari TNI.

Alhasil sampai hari ini, jiwa korsa dan semangatnya terus bergelora meski usianya dirundung senja.

Pecah Perang 1999

Referendum 1999, menurut Miguel merupakan saat paling sadis dan dilematis dalam hidupnya. Sadis karena luka kemanusiaan dan dilematis karena harus memerangi saudaranya sendiri.

Yang lebih parah lagi, cerita Miguel, tanah leluhurnya harus ditinggalkan demi Merah Putih dan NKRI.

Anak istrinya saat itu diberangkatkan duluan oleh pemerintah RI ke kota Atambua kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

Sedangkan Miguel sendiri ikut bergabung bersama milisi Merah Putih lainya dan berjuang mengangkat senjata mempertahankan NKRI. Dalam benaknya, nyawa adalah taruhan demi NKRI.

Halaman:

Editor: Tolentino Mbagur

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rocky Gerung, Lulusan S1 yang Mengajar S2 dan S3

Sabtu, 25 Maret 2023 | 10:05 WIB

Enam Jam Sebelum Nani Wijaya Wafat

Kamis, 16 Maret 2023 | 19:38 WIB

Salib dan Misteri Cinta Allah

Selasa, 14 Maret 2023 | 06:48 WIB

Siapa Joshua Broome? Ini Kisahnya

Selasa, 7 Maret 2023 | 11:31 WIB
X