Sempat Berserah Diri Untuk Sebuah Kematian, Ini Kisah Purnawirawan Asal Aimere Kehilangan Kakinya Saat Perang

- Kamis, 24 November 2022 | 18:21 WIB
Purnawirawan Benyamin Mite, pria asal Desa Waesae, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, saat menerima bantuan kaki palsu (FEC Media / Mario)
Purnawirawan Benyamin Mite, pria asal Desa Waesae, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, saat menerima bantuan kaki palsu (FEC Media / Mario)

Floreseditorial.com - Kesungguhan Purnawirawan Benyamin Mite (68) dalam menjalankan tugas di daerah operasi Timor Leste pada tahun 1976 ternyata menyimpan kisah yang pilu.

Bagaimana tidak, saat menjalankan tugasnya di Timor Leste, Purnawirawan Benyamin Mite
harus merasakan sulitnya berkatifitas tanpa kakinya.

Dia harus kehilangan kakinya kala itu karena terkena ranjau musuh saat sedang bertempur.

"Kejadiannya tanggal 10 April 1978 saya kena ranjau pada saat sedang bertempur malam itu, ” cerita Purnawirawan Benyamin Mite, pria asal Desa Waesae, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, saat ditemui media ini pada (23/11/2022).

Pada pagi harinya, mereka bergerak dan mendengar ada tembakan dari musuh,

“Saya maju sekitar 5 sampai 6 langkah saya kena ranjau," tutur Benyamin.

Benyamin bercerita bahwa, saat itu dia tidak tau di lokasi itu ada ranjau karena tertutup daun.

"Saat itu kami ada satu regu tapi yang kena saya sendiri sekitar jam 6 pagi setelah kena ranjau saya dievakuasi," lanjut Benyamin.

Saat terkena ranjau dan kehilangan kakinya, Benyamin sempat berpasrah diri untuk kematian.

"Sampai-sampai saya rasanya sudah pasrah siap mati. Setelah dievakuasi saya langsung dibawah ke RS Dili dan langsung di operasi setelah itu di Rujuk ke RS Gatot Subroto dan menjalani operasi 5 kali dari tahun 1978 s/d 1979,” kisahnya.

Dirinya pun sempat dipindahkan ke Bintaro Jakarta Selatan untuk mengikuti kursus bagi yang cacat

“Saya mengambil kursus Elektronik selama 1 tahun," lanjut Benyamin.

Setelah pendidikan jelas Benyamin, dirinya dilantik dipulangkan ke masing-masing kesatuan.

“Saya dikembalikan ke Kodam IX/Udayana di Bataliyon 742 di Mataram, ” jelasnya.

Halaman:

Editor: Redaksi FEC Media

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Enam Jam Sebelum Nani Wijaya Wafat

Kamis, 16 Maret 2023 | 19:38 WIB

Salib dan Misteri Cinta Allah

Selasa, 14 Maret 2023 | 06:48 WIB

Siapa Joshua Broome? Ini Kisahnya

Selasa, 7 Maret 2023 | 11:31 WIB

Ini Papua

Jumat, 24 Februari 2023 | 16:33 WIB
X