Tak Hanya Anak SMA, Perempuan NTT juga Ternyata Hampir Jadi 'Korban' Gubernur NTT

Floreseditorial.com - Sosok Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat,  belakangan ini menjadi sorotan publik.

Bak selebriti terkenal, Gubernur NTT menjadi topik perbincangan di banyak media massa maupun media sosial karena kebijakan kontroversialnya, yakni masuk sekolah jam 5.30 pagi bagi pelajar SMA/SMK.

Ternyata Gubernur NTT sebelumnya juga pernah mengeluarkarkan sebuah pernyataan yang menghebohkan, yaitu akan membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Perempuan NTT menenun.

Baca Juga: Harga New Honda BeAT 2023 150 cc Lebih Murah Dibanding Matic Lainnya; Simak Selengkapnya Disini!

Adapun tujuan Perda ini adalah untuk mengatur perempuan perempuan di NTT agar memiliki kemampuan dasar dan keutamaan dalam menenun kain tenun tradisional.

Dalam pemberitaan PosKupang.com pada Sabtu (2/3/2023), pernyataan Gubernur NTT tersebut diungkapkannya di hadapan warga dan penenun di spot tiga stand Rumah Tenun Ikat Ina Ndao di arena Festival Sarung dan Musik NTT yang terletak di depan Gereja Anugerah Jalan El Tari.

Bahkan pada saat itu, Gubernur NTT mengatakan bahwa perempuan NTT tidak boleh kawin jika tidak bisa menenun.

Baca Juga: Harga New Honda BeAT 2023 150 cc Lebih Murah Dibanding Matic Lainnya; Simak Selengkapnya Disini!

"Saya akan keluarkan Perda Perempuan NTT menenun. Jadi setiap perempuan NTT harus tau menenun baru bisa kawin. Kalau belum bisa menenun, berarti belum boleh kawin,” ujarnya disambut riuh aplaus para perempuan di tempat itu.

Sebenarnya masih ada beberapa kebijakan Gubernur NTT yang saat ini belum terlaksana dengan baik. Salah satu contohnya, program Hari Berbahasa Inggris setiap Hari Rabu.***