Floreseditorial.com - Setiap orang mempunyai kenangannya masing-masing.
Ada yang punya kenangan buruk atau menakutkan dan tidak sedikit orang yang memiliki kenangan menyenangkan.
Kenangan-kenangan itu hadir dari berbagai pengalaman emosional dalam otak baik menakutkan maupun menyenangkan yang diatur oleh bagian otak bernama Amigdala.
Dikutip wikipedia dari Buku emotional intelligence: Why It Can Matter More Than IQ (Kecerdasan Emosional: Mengapa Dapat Lebih Berarti Dari IQ) yang ditulis oleh Daniel Goleman, dijelaskan bahwa otak mempunyai Amigdala yang berperan penting dalam pengendalian emosi manusia.
Baca Juga: Rekonstruksi Kasus Pembunuhan di Polsek Kelapa Lima, Mariana : Apa Salah Suami Saya?
Daniel Goleman menggunakan istilah 'pembajakan amigdala' untuk mendeskripsikan respon emosional orang-orang yang bereaksi seketika dan di luar ukuran kewajaran terhadap stimulus yang sebenarnya, karena hal tersebut lebih jauh memicu ancaman emosional secara signifan.
Pada saat tertentu, Amigdala memicu HPA(hypothalmic-hypofisis-adrenal) aksis dan membajak otak rasional.
Biasanya terjadi ketika ada pengalaman yang direkam hipokampus memberitahu Amigdala bahwa stimulus tersebut memerlukan reaksi fisiologis pertahanan diri dari ancaman bahaya.
Lalu, mengapa otak manusia lebih ingat kenangan buruk daripada yang menyenangkan?
Dalam indiatimes.com yang dikutip Floreseditorial pada Senin, 20 Juni 2022, para peneliti dari Tulane University School of Science and Engineering dan Tufts University School of Medicine menjelaskannya sebagai berikut:
Artikel Terkait
Pergi Tembak Sapi, Anggota Brimob Bripda Diego Tewas Dianiaya OTK di Papua
Kapolda Papua Sebut Pelaku Penyerangan Brimob Terindikasi KKB
Terkait Kasus Pelecehan Seksual, Sutradara Paul Haggis Ditahan
Diledek Karena Pakai Sepatu Pinjaman di Acara Pernikahan, Sivia Azizah Beberkan Alasannya
Kepercayaan Publik Terhadap KPK Terendah Sepanjang Survei sejak 2015