Para Jomblo Silahkan Merapat, Menikah Dengan Perempuan Malaka Tidak Ada Belis

Floreseditorial.com - Masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya kental dengan tradisi adat yang berlaku di wilayah masing-masing. Terutama untuk urusan pernikahan yang melibatkan dua keluarga atau suku. Tidak asing lagi di NTT, jika untuk urusan pernikahan, hal pertama yang dibahas adalah Belis untuk keluarga perempuan. Belis diartikan sebagai mahar atau mas kawin.

Jika urusan belis itu sudah selesai, baru kedua keluarga melangkah ke urusan selanjutnya, yakni pemberkatan pernikahan di Gereja. Biasanya, urusan belis ini, harga yang dipatok sangat mahal. Apalagi calon mempelai perempuan miliki turunan bangsawan. Harganya bisa puluhan juta bahkan ratusan juta.

Baca Juga: Belis Nona NTT Mencekik Leher? Ini 5 Tradisi Belis di NTT, Mulai dari Manggarai Hingga Belu

Hal itu menjadi beban berat bagi keluarga laki - laki. Namun, walaupun demikian, selama ini, belis semahal apapun, selalu ada cara untuk bisa melunasinya.

Tidak semua daerah di NTT memiliki budaya belis dengan harga mencekik leher tersebut. Di Kabupaten Malaka, umumnya tidak ada istilah belis tersebut. Artinya, menikah dengan perempuan di Malaka, tidak dikenakan biaya belis yang harganya setara dengan mobil Avanza Veloz.

Posisi geografis Kabupaten Malaka di daratan Timor, Provinsi NTT adalah di bagian paling timur dan Secara geopolitik, memiliki posisi strategis karena berbatasan langsung dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).

Kabupaten Malaka berbatasan darat atau langsung dengan Negara Timor Leste dan berbatasan laut dengan Negara Australia. Adapun batas-batas wilayah administratif kabupaten ini adalah sebagai berikut : Selatan : berbatasan dengan Laut Timor, Utara : berbatasan dengan wilayah kabupaten Belu, Barat : berbatasan dengan wilayah Kabupaten TTU dan TTS Timur : berbatasan dengan wilayah Negara Timor Laste.

Belis Baca Juga: Mau Pinang Nona NTT? Jangan Hanya Modal Nekat Kawan! Ini 5 Tradisi Belis di NTT, Nomor 3 Bikin Sukar Bernafas

Masyarakat Kabupaten Malaka secara umum menganut sistem perkawinan matrilineal. Proses peminangan pada sistem perkawinan matrilineal, keluarga pihak perempuan meminang calon pengantin laki-laki. Artinya, laki - laki di Malaka kawin masuk ke suku atau keluarga pihak perempuan.

Dari zaman kerajaan Wehali, istilah belis dihapus. Hal ini karena menurut para tetua zaman itu, perempuan adalah mahluk istimewa yang tidak bisa 'dijual' dengan patokan harga.

Untuk alasan itu, hingga kini di kabupaten Malaka pada umunya, urusan perkawinan haram hukumnya apabila perempuan dipatok dengan belis yang tinggi.

Perempuan Malaka adalah penguasa dan pewaris sah. Menikah dengan perempuan Malaka, banyak bonusnya. Selain memiliki paras yang cantik, menikah dengan perempuan Malaka, laki - laki diuntungkan. Tanpa belis, memiliki warisan dan sudah pasti memiliki paras yang menawan.

Tunggu apalagi, para laki-laki jomblo di Nusa Tenggara Timur, silahkan mampir ke Malaka, siapa sangka, jodoh yang disiapkan Tuhan untuk anda, nyasar di Malaka. ***