Floreseditorial.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata meminta seluruh pengusaha di bidang pupuk agar tidak menjadikan pupuk sebagai bahan bancakan tindak pidana korupsi.
"Jika pupuk dijadikan bahan bancakan tindak pidana korupsi, bukan hanya merugikan keuangan negara tetapi juga menyengsarakan kehidupan para petani," kata Alexander Marwata seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima, Selasa.
Hal itu dikatakannya saat memberi sambutan dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Antikorupsi bagi Jajaran PT Pupuk Indonesia yang diselenggarakan KPK di Plaza Pupuk Kaltim, Jakarta, Selasa.
Baca Juga: Polres Mabar Tetapkan Rafael Todowela Sebagai Tersangka
Kegiatan itu bertujuan mengedukasi para pelaku usaha untuk mengedepankan persaingan usaha yang berintegritas melalui peningkatan kualitas pelayanan publik.
Menurut dia, pupuk merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pertanian di Indonesia. Data Kementerian Pertanian (Kementan) menjelaskan pupuk berperan sekitar 20 persen-40 persen dalam meningkatkan produktivitas tanaman pertanian sehingga pupuk menjadi salah satu sektor terpenting dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia.
Melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022, pemerintah telah memfokuskan kebijakan pupuk bersubsidi kepada sembilan jenis komoditas pangan utama dan strategis yang mendapatkan alokasi subsidi pupuk.
Baca Juga: Senapan Angin Sang Ayah Ditinggalkan di Atas Meja, Kakak Tembak Adiknya Hingga Tewas
Prioritas itu diberikan untuk komoditas padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kakao, dan kopi rakyat.
Ia mengatakan swasta atau profesional menjadi salah satu pihak yang paling rentan terjerat tindak pidana korupsi. Data KPK hingga pertengahan tahun 2022 mencatat 372 pelaku korupsi dari kalangan swasta ditangkap dan diadili.
"Tendensi penyimpangan dan 'fraud' seringkali terjadi pada ekosistem dunia usaha. Oleh karenanya, seluruh pelaku usaha khususnya di sektor produksi maupun distribusi pupuk penting mengedepankan persaingan usaha yang berintegritas.
Baca Juga: Penyuap Mantan Wali Kota Yogyakarta Segera Disidang
Di saat bersamaan, pelaku usaha dituntut meningkatkan kualitas dari segala aspek agar tetap berdaya saing dan memiliki harga kompetitif," kata dia.
Ia mengharapkan dari bimtek dapat meningkatkan integritas seluruh jajaran PT Pupuk Indonesia dalam mendukung pengelolaan pupuk secara efisien dan akuntabel yang manfaatnya untuk masyarakat luas.
Artikel Terkait
Lantamal VI Amankan 324 Koli Koral Merah Di Perairan Pangkep
Polwan Bagikan 1.000 Paket Sembako Ke Masyarakat Pinggiran Jakut
Ferdy Sambo Tak Lagi Menjabat Sebagai Kepala Satgas Khusus
Senapan Angin Sang Ayah Ditinggalkan di Atas Meja, Kakak Tembak Adiknya Hingga Tewas
Ditpolairud Memanggil Satu Tersangka Tenggelamnya KM Cahaya Arafah
Polres Mabar Tetapkan Rafael Todowela Sebagai Tersangka