Jangan Bicara Toleransi Kalau Belum Belajar pada Umat Islam Dulitukan Lembata, NTT

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 12:59 WIB
Remaja masjid bersama tim voli SMAK santo Yakobus Rasul
Remaja masjid bersama tim voli SMAK santo Yakobus Rasul


Floreseditorial.com – Konsep toleransi bukan hanya sebuah ide besar untuk dibicarakan tetapi yang paling dibutuhkan adalah aksi nyata.

Berbicara tentang toleransi, Umat Islam di Desa Dulitukan, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT sudah mewujudkannya sesuai ajaran kearifan lokal setempat.

Tradisi luhur tersebut patut menjadi ilmu untuk dipelajari oleh setiap umat beragama.

Baca Juga: Berikut Ini 2 Zodiak yang Paling Ngak Sabaran dalam Hidup, Siapa Saja?

Pada Jumat 17 Maret 2023, Umat Islam di Desa Dulitukan menerima rombongan siswa-siswi dari Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) santo Yakobus Rasul Lewoleba yang datang melakukan kegiatan di Stasi santo Petrus Tobiwutung.

Rombongan diterima di gereja santo Petrus Tobiwutung dan kemudian dibagi untuk menginap sampai Minggu 19 Maret 2023 di beberapa Desa.

Desa Dulitukan adalah salah satu Desa yang menerima rombongan SMAK santo Yakobus Rasul.

Baca Juga: Baru 15 Hari di Jakarta, Remaja 16 Tahun Hilang, Diduga Diculik oleh Pria yang Dikenalnya di Facebook

Hal yang unik ditemukan di Desa Dulitukan adalah Umat Islam justru bertindak sebagai tuan rumah menerima rombongan tersebut.

Siswa-siswi beragama Katolik dibagi untuk menginap selama tiga hari di rumah Umat Islam.

“Ini sudah menjadi tradisi sejak dulu. Orang Katolik kalau datang ke sini, orang Islam yang terima. Atau misalnya ada pesta Natal atau Paskah, mereka (Umat Islam) sebagai panitia. Ada juga kalau idulfitri, maka orang Katolik panitia. Ini tradisi kami,” ungkap Albertus Masan, warga Desa Dulitukan, Jumat 17 Maret 2023.

Baca Juga: Inilah Zodiak yang Suka Menuntut Pasangan untuk Memenuhi Kebutuhannya

"Di gereja kamu jadi orang Katolik, di masjid kamu jadi orang Islam tapi di rumah adat kita satu suku. Jadi toleransi di sini kuat karena faktor adat," ungkap Husni Balawala, warga Desa Dulitukan.

Rombongan siswa-siswi SMAK santo Yakobus Rasul Lewoleba juga sempat berkunjung ke masjid Darul Iksan Dulitukan sebelum pergi menginap di rumah Umat Islam setempat.

Rombongan yang dipimpin oleh Kepala Sekolah SMAK santo Yakobus Rasul Lewoleba, Simplisius Chandri Kia melakukan beberapa kegiatan di stasi santo Petrus Tobiwutung.

Halaman:

Editor: Antonius Rian

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X