Ruteng, Floreseditorial.com - Kontraktor pelaksana CV. Wae Dalit Indah dan Konsultan pengawas, menanggapi sorotan masyarakat terkait pengerjaan paket Proyek pembangunan Broncaptering jaringan perpipaan air minum bersih di Desa Bere, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, NTT.
Konsultan pengawas proyek, Rinto Gamur menjelaskan bahwa pemanfaatan bak lama merupakan bagian dari sistem optimalisasi aset daerah yang ada di wilayah itu, dan memiliki anggaran biaya rehab dalam RAB proyek.
"Kenapa ada logo PUPR dan di cat pada bak tersebut. Ada pekerjaan-pekerjaan rehab di sana. Itu membuktikan bahwa anggaran DAK 2021 dari Pemkab Manggarai melalui Dinas PUPR ada sentuhan ke bak itu," jelas Rinto.
Sementara Elvis selaku kontraktor pelaksana proyek, membantah tekait adanya pemanfaatan bak lama untuk menutupi anggaran pembangunan bak baru dalam pengerjaan proyek tersebut.
Anggaran Rehab
Demikian Elvis, terdapat tiga bak lama yang sudah tampak mubazir. Dua di antaranya memiliki anggaran untuk rehab, sedangkan satunya lagi yang berada di kampung Nanga, tidak memiliki anggaran.
Dua bak lama yang berlokasi di Bea Ngiung, tepat di samping Gereja dilakukan rehab cor lantai, pemasangan pipa inlet, pipa outlet, dan cat. Sementara yang satunya lagi hanya melakukan pemasangan pipa, pipa outlet, dan juga cat.
"Berdasarkan RAB, terdapat dua jenis bak penampung yang baru. Kedua bak tersebut sudah masing-masing berlokasi di sumber mata air satu unit dengan ukuran 1×1 meter dan yang satunya lagi dengan ukuran 1.5 × 1.5 meter di wilayah Pustu Nanga," jelas Elvis kepada wartawan di Ruteng, Senin (07/02/2022) siang.
Sebab itu, tudingan praktik korupsi atas pemanfaatan dua bak lama pada proyek tersebut tidak benar.
Terkait pemanfaatan jaringan air minum bersih pasca pengerjaan proyek, pihaknya akan melakukan perbaikan pada titik yang mengalami kerusakan selama menjalani masa pemeliharaan.
Sebagaimana diberitakan media Floreseditorial.com, pengerjaan proyek broncaptering perpipaan air minum bersih yang berlokasi di Desa Bere, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai menuai sorotan warga setempat.
Pasalnya, proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2021 dengan pagu anggaran Rp.632.949.483.74 tedapat sejumlah kejanggalan, salah satunya terkait pemanfaatan bak lama dan merubah jaringan perpipaan proyek sebelumnya.
Laporan: Riky Huwa
Editor: Waldus Budiman
Editor: Admin Flores Editorial
Terkini
Selasa, 28 Juni 2022 | 21:30 WIB
Selasa, 28 Juni 2022 | 19:27 WIB
Selasa, 28 Juni 2022 | 14:05 WIB
Selasa, 28 Juni 2022 | 10:10 WIB
Selasa, 28 Juni 2022 | 10:10 WIB
Selasa, 28 Juni 2022 | 07:48 WIB
Senin, 27 Juni 2022 | 22:07 WIB
Senin, 27 Juni 2022 | 21:31 WIB
Senin, 27 Juni 2022 | 20:26 WIB
Senin, 27 Juni 2022 | 19:00 WIB
Senin, 27 Juni 2022 | 18:21 WIB
Senin, 27 Juni 2022 | 17:07 WIB
Senin, 27 Juni 2022 | 16:41 WIB
Senin, 27 Juni 2022 | 13:30 WIB
Senin, 27 Juni 2022 | 13:25 WIB
Senin, 27 Juni 2022 | 13:15 WIB
Senin, 27 Juni 2022 | 12:10 WIB
Senin, 27 Juni 2022 | 12:03 WIB
Senin, 27 Juni 2022 | 11:15 WIB
Senin, 27 Juni 2022 | 09:09 WIB