Floreseditorial.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan potensi beban subsidi dan kompensasi menahan gejolak harga komoditas tahun 2022 mencapai Rp443,6 triliun.
"Kami menggunakan harga minyak mentah atau ICP sebesar 100 dolar AS per barel.
Tetapi sepertinya implisit termasuk dalam hal ini batu bara dan komoditas yang lain, ada di dalam situ," ungkap Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Kamis.
Baca Juga: Ini faktor penyebab merubahnya tatanan politik baru di dunia
Dengan demikian, terdapat kenaikan kebutuhan beban subsidi dan kompensasi senilai Rp291 triliun dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 yang sebesar Rp152,5 triliun.
Ia menjelaskan target kebutuhan beban subsidi dan kompensasi dalam anggaran tahun ini menggunakan asumsi harga ICP yang sebelumnya telah ditetapkan sebesar 63 dolar AS.
Namun, meningkatnya harga minyak dan tidak adanya kebijakan penyesuaian harga menyebabkan beban subsidi dan kompensasi meningkat signifikan.
Baca Juga: Ini Lima lokasi yang menjadi target pembuatan SIM Keliling
Maka dari itu, pemerintah perlu segera melakukan penyesuaian pagu subsidi dan kompensasi, sehingga keuangan badan usaha menjadi sehat dan dapat menjaga ketersediaan energi nasional.
Artikel Terkait
Tsitsipas Bidik Gelar Grand Slam Pertama Di Paris Usai Gagal Pada 2021
Gadaikan Motor Pacar, Pria Beristri di Semarang Ditangkap
Tidak Dirilis di Platform Streaming, Ternyata Ini Komitmen Tom Cruise dalam Membuat Film
Resep Kue Isi Sayuran Choi Pan
Truk Distributor Bahan Bangunan di Depok Raib Dicuri, Sempat Terlacak GPS
Ini Jadwal Manggung NCT Dream Dan Red Velvet Di Jakarta