Floreseditorial.com - Yayasan Plan International Indonesia atau Plan Indonesia menggandeng Pemerintah Daerah Manggarai, Flores-NTT menggelar Focus Discussion Group (FGD) bertajuk "Merancang Media Berbasis Online".
Kegiatan yang menghadirkan kelompok marginal seperti Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia), Gerkatin (Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia) dan kelompok perempuan marginal itu digelar di Aula Efata Ruteng pada Rabu, 15 Juni 2022.
Ada lima narasumber dihadirkan dalam FGD ini antara lain, Fasilitator Plan Indonesia, Mba Nisa menjelaskan Kode Etik dan Profil Plan Indonesia; Direktur PT Flores Multi Media, Adrianus Kornasen mempresentasikan Manajemen Bisnis Media Online; Photographer Febri Wiko memaparkan materi Fotografi dan Videografi, Jurnalis AFB TV Ronald Tarsan memaparkan materi Teknik Wawancara dan Menulis Berita dan Founder Flores Digital, Nando Pelatihan Pembuatan Fanpage.
Baca Juga: Identitas Dua Pelaku Perampokan Ini Sudah Dikantongi Polisi
Mba Nisa pada kesempatan itu memaparkan kode etik dan profil Plan Indonesia. Selain itu, dia menjelaskan kaum disabilitas dilibatkan dalam kegiatan ini bertujuan agar memperkenalkan dan mengajak mereka mengenai kode etik komunikasi. Di samping itu kata dia, hal terpenting adalah panduan foto dan dokumentasi, dengan menutup wajah anak-anak karena alasan psikologi.
Sementara Direktur PT Flores Multi Media, Adrianus Kornasen saat memberikan materinya tentang managemen bisnis media mengatakan, untuk manajemen Bisnis Media ada sejumlah infrastruktur yang harus disiapkan, diantaranya Tekhnologi, Sumber Daya dan Peta Pasar.
Saat ini, kata pria yang juga merupakan Direktur PT Flores Editorial Cyber Media (FEC Media), untuk membangun sebuah website ada sejumlah teknologi yang bisa dipakai seperti blogger dengan nilai investasi hanya sebesar Rp300, wordpress dengan nilai investasi sebesar Rp1,5 juta dan AWZ dengan nilainya investasi hampir senilai 3 Miliar.
Baca Juga: SM Entertainment Bantah Demo Lagu Terbaru Aespa Bocor
Untuk mendukung kinerja website yang mumpuni, maka perlu teknologi AWS. Teknologi ini salah satu yang termahal di dunia dengan nilai investasi sekitar Rp3 miliar menggunakan kode HTML lebih rumit.
Artikel Terkait
Album K-pop Nyaris Terjual 10 Juta Pada Bulan Mei
SM Entertainment Bantah Demo Lagu Terbaru Aespa Bocor
Polisi Periksa Saksi Terkait Pembacokan Warga di Jatinegara
Titi Kal Belajar Masak, Tak Mau Kalah Dari Sang Suami Christian Sugiono
Kejati DKI Tetapkan Tersangka Kasus Pengadaan Lahan di Cipayung Kejati DKI tetapkan tersangka kasus pengad