Floreseditorial.com - Akhir-akhir ini, Rusia melakukan pemotongan pasokan gas ke Uni Eropa.
Dari 27 negara Uni Eropa ada 12 negara yang terkena keputusan sepihal dari Rusia.
Sementara itu, dalam sidang dengan parlemen Uni Eropa, Wakil Presiden Uni Eropa, Frans Timmermans menganggap Rusia melakukan keputusan sepihak dan menjadikan energi sebagai 'senjata'.
"Semua ini adalah bagian dari strategi Rusia untuk merusak persatuan kita," kata Timmermans kepada Parlemen Eropa, Kamis, 23 Juni 2022 yang dikutip dari VoaIndonesia.
Ia juga menyebut bahwa keputusan sepihak Rusia tersebut berimbas pada 12 negara Uni Eropa.
"Total, 12 negara anggota kini terimbas pemotongan pasokan gas yang sepihak dari Rusia," jelasnya menambahkan.
Dikabarkan juga bahwa Jerman sebagai salah satu Negara Uni Eropa mengalami krisis pasokan gas dari Rusia.
Frans mengatakan bahwa target penyimpanan gas Jerman untuk musim dingin terancam habis karena kurangnya pasokan dari Rusia.
Ia mendesak penerapan pengaturan penyimpanan gas, bersama langkah-langkah kesiapsiagaan lain untuk mengatasi kekurangan.
Frans juga menyinggung persatuan semua negara Uni Eropa untuk menentang Invansi Rusia ke Ukraina.
Ada 5 negara yang terkena pemotongan gas dari Rusia, yaitu Jerman, Italia, Austria, Republik Ceko, dan Slovakia.
Sebagai tanggapan dari aksi Rusia terhadap kelima negara yang disebutkan sebelumnya, negara-negara lain Uni Eropa berusaha keras mengisi ulang stok gas yang akan digunakan untuk menghasilkan listrik, industri listrik, dan penghangat rumah di rumah selama musim dingin.***
Artikel Terkait
Ini Bahaya Nasi Goreng Bagi Kesehatan
Angin Kencang Terjang NTT, Ini Penyebab dan Akibatnya
Sinopsis Ikatan Cinta, Jumat 24 Juni 2022 : Andin Dilema dan Nino Marah Besar, Elsa Minta Bantuan Ricky?
Disetujui Komisi III DPR, Wacana Pembentukan Provinsi Flores Siap Dibahas Ditingkat II
Jika Israel Lolos Main di Indonesia, Ketum PSSI : Siapapun yang Datang Bisa!