Floreseditorial.com - Pertamina Patra Niaga akan menerbitkan website MyPertamina sebagai syarat pembelian Pertalite.
Pasalnya, penggunaan Pertalite masih kurang teratur di kalangan masyarakat. Hal ini tentu saja berpotensi kurangnya kuota Pertalite yang sudah ditetapkan selama satu tahun.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, menjelaskan bahwa segmentasi penggunaan pertalite masih luas.
Baca Juga: Rusia Serang Mal di Ukraina, Zelenskyy: Serangan Teroris Paling Berani dalam Sejarah Eropa
"Dalam menyalurkan BBM subsidi ada aturannya, baik dari sisi kuota atau jumlah maupun dari sisi segmentasi penggunanya. Saat ini, segmen pengguna Solar subsidi ini sudah diatur, sedangkan pertalite segmentasi penggunanya masih terlalu luas. Sebagai badan usaha yang menjual Pertalite dan Solar, kami harus patuh, tepat sasaran dan tepat kuota dalam menyalurkan BBM yang disubsidi pemerintah,” jelasnya dilansir Floreseditorial dari www.Pertamina.com.
Sebagai BBM bersubsidi, penyaluran Solar dan Pertalite penugasan ini diatur oleh regulasi, antara lain Peraturan Presiden No. 191/2014 dan Surat Keputusan (SK) BPH Migas No. 4/2020.
Pertamina Patra Niaga berinisiatif dan berinovasi menciptakan sistem MyPertamina untuk memastikan distribusi Pertalite dan Solar tepat sasaran.
Artinya, setiap orang yang ingin membeli atau mendapatkan Pertalite harus sudah terdaftar di MyPertamina.
Alfian menjelaskan bahwa pendaftaran di MyPertamina akan dibuka 1 Juli mendatang.
Alfian menjawad pertanyaan masyarakat terkait link download MyPertamina itu.
Artikel Terkait
Saksi Pelapor Kasus Roy Suryo Patung Borobudur Jalani Pemeriksaan
Ikuti Cara Ini Untuk Meredakan Leher Tegang Yang Disebabkan Oleh Stres
Beli Obat Terlarang di Online Shop Dan Diedarkan, Pria Ini Ditangkap Polisi
Rusia Serang Mal di Ukraina, Zelenskyy: Serangan Teroris Paling Berani dalam Sejarah Eropa
Ketahuan Mau Bakar Rumah Warga Jaktim, Seorang ABG Jadi Tersangka