Floreseditorial.com - Rapat dengar Pendapat (RDP) antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kabupaten Manggarai Barat berjalan tak sesuai harapan.
Pasalnya, RDP yang digelar di kantor DPRD
kabupaten Manggarai Barat pada Selasa 02 Agustus 2022 itu berjalan monoton.
Hal ini disebabkan karena Ketua DPRD kabupaten Manggarai Barat, Martinus Mitar tidak memberikan kesempatan bagi anggota DPRD kabupaten Manggarai Barat lainnya yang saat itu ingin bersuara perihal persoalan kenaikan tarif tiket menuju Taman Nasional Komodo (TNK).
Baca Juga: Kondisi Terkini Labuan Bajo: Banyak Bule ‘Ling lung’ Tak Dijemput Pemandu Wisata
Baca Juga: Jadwal Seleksi PPPK 2022 Lulusan SMA Sudah Dibuka
Baca Juga: Kontraversi Pembangunan SMPN 9 Reok, Warga Wangkal: Ada Kepentingan Politik Oknum Tertentu
Alhasil, sejumlah anggota DPRD kabupaten Manggarai Barat pun naik pitam, hingga membanting Microphone.
“Ini bukan forumnya Ketua, ini Forum DPRD kabupaten Manggarai Barat, ” kata Ketua fraksi PKB Sewargading SJ Putra.
Pantauan media saat RDP berlangsung, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu kelihatan kesal saat dirinya tak diberikan kesempatan untuk bersuara karena Ketua DPRD kabupaten Manggarai Barat, Martinus Mitar telah terburu-buru menutup rapat tersebut. ***
Artikel Terkait
PPI Perluas Mitra Warung Pangan Hingga Ke Pasar Tradisional
Kontraversi Pembangunan SMPN 9 Reok, Warga Wangkal: Ada Kepentingan Politik Oknum Tertentu
Kondisi Terkini Labuan Bajo: Banyak Bule ‘Ling lung’ Tak Dijemput Pemandu Wisata
Anak SMP Tembak Adiknya Hingga Tewas, Sang Ibu Masih Antri Terima BLT di Kantor Desa
Jadwal Seleksi PPPK 2022 Lulusan SMA Sudah Dibuka