Oknum Polisi di Matim Diduga Peras BUMDes Watu Lanur Hingga Rp5 Juta, Berikut Tanggapan Polres Matim

Floreseditorial.com - Sebagai aparat penegak hukum, polisi harus menjadi contoh bagi masyarakat. Namun, tidak jarang ada oknum polisi yang merusak citra kepolisian.

Bahkan tindakan pemerasan dan aksi kejahatan lainnya malah dilakukan oleh oknum polisi.

Baru-baru ini, oknum polisi di Manggarai Timur (Matim) diduga melakukan pemerasan terhadap Ketua Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes Watu Lanur, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Matim.

Baca Juga: Tahan Mobil BUMdes Watu Lanur, Oknum Anggota di Polres Matim Diduga Minta Tebusan Rp 5 Juta

Adapun oknum polisi itu merupakan anggota unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter)
Kepolisian resor (Polres) Matim, NTT.

Diketahui bahwa dugaan pemerasan itu mencuat usai oknum polisi dikabarkan meminta sejumlah uang kepada ketua BUMDes Watu Lanur, Rino Goa.

Menurut keterangan Rino, oknum polisi tersebut meminta uang kepadanya atas alasan penahanan sebuah mobil milik BUMDes Watu Lanur.

Rino menambahkan, beberapa waktu lalu mobil BUMDes Watu Lanur ditahan Polres Matim karena kedapatan membawa sejumlah tenaga kerja yang hendak berangkat ke Papua.

"Dijadikan barang bukti karena menghantar orang yang mau kerja ke Papua waktu itu," jelasnya.

Baca Juga: Selamat! Guru Honorer yang Mengabdi di Tempat Ini akan Dapat Insentif Sebesar Rp3 Juta

Anehnya, para pekerja sudah dibebaskan, sedangkan mobil BUMDes Watu Lanur masih ditahan aparat kepolisian.

"Tegi seng lima juta lise (pihak kepolisian.red) kudut pande keluar'n (Mereka minta uang lima juta untuk bisa keluar (mobil.red)," aku Rino.

Rino juga mengungkapkan bahws mobil tersebut merupakan kendaraan operasional pemerintah desa dan surat sewa pakai kendaraan sudah ditunjukkan.

Rino menuturkan bahwa dirinya sempat berunding dengan oknum polisi itu guna menahan BKPB mobil. Namun, upayanya tidak berhasil.