Floreseditorial.com - Pemerintah Kota Kupang berupaya menerapkan praktik Urban Farming.
Kegiatan bercocok tanam di lahan terbatas (Urban Farming) ini menjadi salah satu solusi Pengendalian Inflasi.
Implikasi praktis penerapan solusi tersebut dengan cara memanfaatkan lahan kosong kurang lebih seluas seribu hektar di Kota Kupang.
Lahan ini sudah berhasil diidentifikasi dan siap untuk ditanami kelor, sorgum serta tanaman hortikultura.
"Bahkan Pemkot Kupang sudah mulai gerakan menanam di dua lahan kosong milik Pemkot di Kelurahan Naimata dan Kelurahan Naioni," ungkap Penjabat Wali Kota Kupang, George M Hadjoh dalam pertemuan membahas extra effort pengendalian inflasi di Kota Kupang.
Pertemuan berlangsung di ruang rapat Penjabat Wali Kota Kupang, Rabu (16/11).
Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Biro Ekonomi dan Kerja Sama Setda Provinsi NTT, Dr. Lery Rupidara, M.Si, Plt. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, S. Donny H. Heatubun, Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira B. Kale, S.Si, M.Si dan Kepala BPS Kota Kupang, Ramly K.T Kusumo, SP, MAP. Turut mendampingi Penjabat Wali Kota, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius R. Lega, SH beserta sejumlah pimpinan perangkat daerah terkait.
Dalam pertemuan tersebut, Penjabat Wali Kota menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT yang telah mendukung upaya Pemkot Kupang untuk pemanfaatan lahan dengan kerja sama menyiapkan anakan kelor dan bibit tanaman hortikultura.
Artikel Terkait
Hanya Ada 5 Kapal yang Beroperasi, Ini Informasi Jadwal dan Rute Penyeberangan Kapal di NTT Minggu 27 November
Termasuk Rute Kupang-Aimere, Ini Jadwal dan Rute Kapal Seputar NTT Senin 28 November 2022
Klaim Dana PKH 17 Miliar Masuk Kabupaten Ngada Viral di Medsos, Benarkah?
Heboh Dana PKH 17 Miliar di Kabupaten Ngada, Netizen Sebut Pemkab Nebeng Tenar
2 Kapal Fery Tidak Beroperasi, Ini Jadwal dan Rute Penyeberangan 7 Kapal Fery di NTT Selasa 29 November 2022