Floreseditorial.com- Virus flu babi afrika kembali menyerang sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tercatat ada puluhan ekor babi di NTT yang mati mendadak karena terserang virus ini. Kebanyakan babi tersebut berasal dari peternakan di Kupang dan Flores Timur.
Temuan awal puluhan babi mati diduga akibat terpapar virus flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF). Hasil observasi Dinas Peternakan Kupang mencatat 48 ekor babi mati mendadak dengan gejala klinis demam tinggi dengan suhu tubuh di atas 39 derajat celsius. Sementara itu ada 30 ekor babi di Flores Timur yang mati dalam sebulan terakhir.
Kini masyarakat gelisah mempertanyakan mungkinkah Virus tersebut Menular ke Manusia?
Kabar baiknya dilansir dari health.detik.com, hingga saat ini tidak ada bukti penularan demam babi Afrika.
Dijelaskan serius oleh Pakar biosecurity Dicky Budiman menyebut ASF bukan termasuk zoonosis atau penyakit yang 'lompat' dari hewan dan menular ke manusia.
Kebanyakan infeksi demam babi Afrika terjadi di peternakan, juga di hutan.
"Nah ASF ini menyerang dengan cara yang sangat cepat, demam babi Afrika ini sangat cepat menyerang wilayah-wilayah peternakan. Karena memang, yang kita tahu peternakan babi umumnya tidak ada sanitizing dan hygiene-nya memburuk, umumnya," kata Dicky saat dihubungi detikcom Kamis (19/1/2023).
Baca Juga: Terbaru! BPS Sebut Jumlah Orang Miskin di Indonesia Bertambah, NTT Tetap Posisi Ke 3
ASF disebut Dicky bersifat akut dan memiliki angka kematian hingga 100 persen. Jadi, babi-babi yang terkena, sudah dipastikan tidak selamat.
Dampaknya, bisa berimbas ke perekonomian, khususnya negara yang memiliki bisnis peternakan babi. Kematian akibat terpapar African Swine Flu ini bahkan terjadi dalam dua hingga 10 hari.
"Tapi ASF ini bukanlah ancaman kepada kesehatan manusia, dan sejauh ini tidak ada potensi, tidak ada bukti penularan dari babi ke manusia, jadi penyakit african swine ini dia memang mudah menyebar di hewan babi hutan dengan angka kematian 100 persen, tapi ini bukan zoonotik disease jadi dia tidak menjangkit manusia," sambungnya.
Baca Juga: 5 Kabupaten Termiskin di NTT, PMKRI Kupang Sebut Kinerja Pemerintah Buruk
Meski tidak berbahaya bagi manusia, bukan tidak mungkin suatu saat ada perubahan mutasi virus yang kemudian memicu risiko transmisi tersebut. Karenanya, pemerintah harus memastikan penularan tidak terus terjadi dan sebisa mungkin memangkas infeksi hingga nol kasus.
Artikel Terkait
Kisruh Anggaran Perjalanan Dinas Bupati Disorot Anggota DPRD Kabupaten Ngada
Heboh Dana PKH 17 Miliar di Kabupaten Ngada, Netizen Sebut Pemkab Nebeng Tenar
Bocah NTT Juara Dunia Matematika, Hugo Pareira: Istimewa, Rekomendasi Kepada Kementerian
Bocah dari Kabupaten Termiskin di NTT Juara Dunia, Anggota Komisi X DPR RI: Talenta Istimewa
Anggota Komisi X DPR RI Bilang Begini Terkait Bocah dari Kabupaten Termiskin di NTT Juara Dunia Matametika
Ini Profil Bocah dari Kabupaten Termiskin di NTT Juara 1 Lomba Matematika Internasional Kalahkan 7000 Peserta
Terbaru! BPS Sebut Jumlah Orang Miskin di Indonesia Bertambah, NTT Tetap Posisi Ke 3
Ini Profil Bocah NTT yang Jadi Juara Dunia Matematika Kalahkan 7000 Peserta
Ini Kisah Dibalik Daerah Termiskin di NTT, yang Jumlah Penduduk Miskin Meningkat Setiap Tahun