NTT Punya Observatorium Terbesar se-Asia Tenggara Bakal Rampung Februari, Lokasinya di Kabupaten Termiskin

- Selasa, 24 Januari 2023 | 11:48 WIB
NTT Punya Observatorium Terbesar se-Asia Tenggara Bakal Rampung Februari, Lokasinya di Kabupaten Termiskin (Istimewa)
NTT Punya Observatorium Terbesar se-Asia Tenggara Bakal Rampung Februari, Lokasinya di Kabupaten Termiskin (Istimewa)

 

Floreseditorial.com- Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bakal punya observatorium yang diklaim paling besar se- Indonesia bahkan se-Asia Tenggara.

Observatorium atau yang disebut dengan istilah balai pengamatan langit merupakan sebuah lokasi dengan perlengkapan yang diletakkan secara permanen agar dapat melihat langit dan peristiwa yang berhubungan dengan angkasa.

Lokasi bangunan ini berada di Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, yang dimana Kabupaten ini masuk dalam daftar 5 Kabupaten termiskin di NTT berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021.

Lantas kapan observatorium itu bisa digunakan?

Baca Juga: Mungkinkah Virus Babi yang Serang NTT Menular ke Manusia? Ini Kata Pakar

Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Robertus Heru dilansir dari CNNIndonesia.com menjelaskan bahawa observatorium alias balai pengamatan langit akan rampung pada Februari 2023.

"Secara teknis akhir bulan Februari (pembangunan observatorium) selesai," ujar Heru, Senin (10/1).

Ia menjelaskan komponen cermin dari teleskop peneropong bintang itu sudah sampai di Surabaya, dan sudah dalam perjalanan menuju observatorium nasional Timau.

Menurut Heru, komponen cermin untuk teleskop berdiameter 3,8 meter itu terbilang besar dan terdiri dari beberapa bagian, sehingga harus dirakit secara terpisah agar bisa dibawa dari Jepang ke Pegunungan Timau.

Baca Juga: Data BPS Terbaru: NTT Tetap Urutan 3 Termiskin, Ini Daftar 5 Provinsi Termiskin di Indonesia

Setelah cermin itu dibawa ke kawasan Observatorium Nasional (Obnas) Timau, cermin itu dilakukan perakitan ke teleskop dan dilakukan kalibrasi

"Kan teleskopnya itu besar, dan itu dicopot-copot dulu. Itukan mirror ya bukan lensa seperti SLR, jadi mirror-nya terdiri dari beberapa bagian, dicopot dulu dan nanti dipasang lagi di Timau," tuturnya.

Spesifikasi teropong di observatorium itu terbilang gahar. Dengan diameter selebar 3,8 meter, membuat pengelihatan bintang lebih terang meskipun sebelumnya hanya terlihat redup.

Dari segi bangunan, Heru menilai bangunan Obnas Timau memiliki kesamaan dengan bangunan Observatorium Bosscha. Namun bedanya, teleskop yang digunakan lebih besar.

Halaman:

Editor: Mario Delastrada Yopito Langun

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Siswa SD di Kupang Bawa Senjata Api ke Sekolah

Sabtu, 27 Mei 2023 | 18:30 WIB
X