Hindari Wajib Militer Perintah Presiden Putin, 5 Pria Rusia Kabur dan Tinggal Berbulan-bulan di Bandara

- Senin, 30 Januari 2023 | 21:08 WIB
Hindari Wajib Militer Perintah Presiden Putin,  5 Pria Rusia Kabur dan Tinggal Berbulan-bulan di Bandara  (Salah satu Bandara di Korea Selatan)
Hindari Wajib Militer Perintah Presiden Putin, 5 Pria Rusia Kabur dan Tinggal Berbulan-bulan di Bandara (Salah satu Bandara di Korea Selatan)

Floreseditorial.com- Perang antar Negara Rusia dengan Ukraina sampai saat ini belum usai. Akibatnya, hingga saat ini, sebanyak 194.000 orang dilaporkan melarikan diri dari mobilsasi militer ke Ukraina.

Baru-baru ini dikabarkan lima orang pria kabur dari Rusia untuk menghindari wajib militer yang diperintahkan Presiden Vladimir Putin dan tinggal terkatung-katung selama tiga bulan di salah satu Bandara di Korea Selatan (Korsel).

Dilansir CCN Indonesia, Lima orang pria tinggal selama berbulan-bulan di Bandara demi melarikan diri dari wajib militer di negara mereka, Rusia. Mereka sampai sekarang masih terdampar di Bandara Internasional Incheon Korea Selatan (Korsel).

Baca Juga: Kapolda NTT Berikan Penghargaan Kepada Anggota Satpam Berprestasi di HUT Satpam Ke-42

Seperti dilansir CNN, sebelumnya, mereka sempat pergi ke negara tetangga, demi kabur untuk menghindari perintah mobilisasi militer oleh pemerintah Rusia pada September lalu. Lima pria tersebut juga telah mengajukan permohonan sebagai status pengungsi kepada pemerintah Korsel.

Namun, menurut pengacara kelima pria tersebut, Lee Jong-chanereka, permohonan menjadi status pengungsi ditolak oleh Kementerian Kehakiman Korea Selatan. Saat ini, kliennya masih menunggu keputusan banding terhadap keputusan itu.

Dari lima orang Rusia itu, tiga di antaranya tiba di Bandara Internasional Incheon pada Oktober tahun lalu, lalu dua orang lainnya menyusul pada November 2022. Lee berharap para kliennya itu memperoleh fasilitas manusiawi selama tinggal di Bandara Internasional Incheon.

Baca Juga: Pengusaha Asal Sumatera Barat Berhasil Ekspor 780 Kilogram 'Lato-lato' Ke Malaysia

"Mereka diberi satu kali makan untuk satu hari, yakni makan siang. Namun, mereka hidup dari roti dan minuman air putih gratis untuk sisa hari itu," ungkap Lee.

Selama di Bandara, mereka bisa mandi, tapi mesti menggunakan tangan untuk mencuci baju. Lima pria itu juga tidak bisa meninggalkan area keberangkatan. Selain itu, akses mereka juga terbatas untuk perawatan media dan tidak ada dukungan untuk kesehatan mental.

"Itu penting mengingat situasi genting mereka. Mobilisasi sebagian warga Rusia untuk perang melawan Ukraina memicu protes dan eksodus massal saat diumumkan pada September lalu," ujarnya.

Baca Juga: Rapat Dinas ParBud Matim, Kadis Rofinus Tahun 2023 Sukseskan Festival Kopi Lembah Colol dan Tata Cepi Watu

Tidak sedikit pria Rusia yang pergi ke luar negeri setelah perintah mobilisasi militer, meski harus menghadapi berbagai risiko. Pada pekan pertama pengumuman wajib militer diserukan pemerintah Rusia, data kolektif memperlihatkan lebih dari 200 ribu orang kabur dari Rusia, tujuannya ke negara tetangga seperti Georgia, Kazakhstan, dan negara-negara Uni Eropa.

Sejauh ini, keputusan Korsel menolak permohonan menjadi pengungsi dari lima pria Rusia tersebut diduga karena wajib militer juga masalah sensitif di negara itu. Seluruh pria yang berbadan sehat yang usianya antara 18-35 tahun mesti menjalani dinas wajib militer di Korsel.

Halaman:

Editor: Abriel

Tags

Terkini

Anggota DPR Kecam Pembakaran Al-Qur'an di Denmark

Selasa, 28 Maret 2023 | 21:33 WIB
X