Hukum Bergunjing atau Ghibah Saat Berpuasa, Apakah Puasa Batal?

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 13:54 WIB
Hukum Bergunjing atau Ghibah Saat Berpuasa
Hukum Bergunjing atau Ghibah Saat Berpuasa

 

 


Floreseditorial.com- Bergunjing atau gibah adalah perilaku tercela yang dilarang, baik itu pada Ramadan atau di luar Ramadan.

Lantas, jika gibah haram dilakukan, apakah menggunjing orang lain dapat membatalkan puasa?

Dalam KBBI, gibah artinya kegiatan membicarakan keburukan orang lain. Bahan gunjingan tersebut mestilah sesuai dengan cela orang yang digunjingkan, jika dibuat-buat, maka bukan gibah lagi namanya, melainkan fitnah dan kebohongan.

Kendati sesuai fakta dan memang benar-benar terjadi, aktivitas gibah dilarang keras dalam Islam. Dalam Al-Qur'an surah Al-Hujurat ayat 12, Allah SWT berfirman:

Baca Juga: 5 Tren K-Beauty Viral di TikTok yang Cocok untuk Cewek Indonesia, Yuk Cek Girls!

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik ... " (QS. Al-Hujurat [49]: 12).

Pada ayat di atas, Allah Swt. mengibaratkan orang yang bergibah seakan-akan memakan bangkai saudaranya.

Metafora bangkai menunjukkan bahwa cela yang dibicarakan itu adalah aib yang seharusnya ditutupi, bukan dibincangkan dengan orang lain.

Sebagaimana bangkai, layaknya harus segera dikubur, demikian juga cela dan kekurangan orang lain, semestinya harus disembunyikan.

Lantas, jika gibah diharamkan, bagaimana kalau seseorang bergibah pada Ramadan, apakah puasanya batal?

Baca Juga: 3 Rekomendasi Bedak untuk Kulit Berminyak

Pada dasarnya, gibah tidak termasuk dalam pembatal puasa.

Dilansir dari Beutynesia.Id , pembatal puasa itu ada delapan, yaitu memasukkan sesuatu ke dalam rongga tubuh, memasukkan benda ke dalam dubur atau kubul, muntah dengan sengaja, berhubungan suami-istri di siang hari Ramadan, keluar sperma, haid atau nifas, gila, serta murtad (keluar) dari Islam.

Halaman:

Editor: Kornelis Kedaman

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Renungan Harian Katolik Minggu, 18 Juni 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 20:04 WIB

Renungan Harian Katolik Sabtu, 17 Juni 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 19:57 WIB

Renungan Katolik Jumat, 16 Juni 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 19:51 WIB

Renungan Harian Katolik Kamis, 15 Juni 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 15:36 WIB

Renungan Harian Katolik Rabu, 14 Juni 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 15:31 WIB

Renungan Harian Katolik Selasa, 13 Juni 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 15:12 WIB

Renungan Harian Katolik Senin, 12 Juni 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 15:02 WIB

Renungan Harian Katolik Minggu, 11 Juni 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 14:55 WIB

Renungan Harian Katolik Sabtu, 10 Juni 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 14:49 WIB

Renungan Harian Katolik Jumat, 9 Juni 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 14:45 WIB

Renungan Harian Katolik Kamis, 8 Juni 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 07:26 WIB

Renungan Harian Katolik Rabu, 7 Juni 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 07:20 WIB

Renungan Harian Katolik Selasa, 6 Juni 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 07:13 WIB

Renungan Harian Katolik Senin, 5 Juni 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 07:07 WIB

Renungan Harian Katolik Minggu, 4 Juni 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 07:00 WIB

Renungan Harian Katolik Sabtu, 3 Juni 2023

Rabu, 24 Mei 2023 | 06:52 WIB

In Memoriam Christus, RD. Syprianus Sande, Pr.

Senin, 15 Mei 2023 | 17:34 WIB

Renungan Harian Katolik Jumat, 2 Juni 2023

Minggu, 14 Mei 2023 | 21:09 WIB

Renungan Harian Katolik Kamis, 1 Juni 2023

Minggu, 14 Mei 2023 | 21:02 WIB
X